Tanggal Lebaran Ketupat 2025

3 min read

Tanggal Lebaran Ketupat 2025

Tanggal
Tanggal Lebaran Ketupat 2025

BreakingNews – Lebaran Ketupat, formalitas unik penduduk Jawa terutama umat Muslim, dirayakan tujuh hari setelah Idul Fitri, tepatnya 8 Syawal. Tahun ini, Lebaran Ketupat jatuh pada hari Senin, 7 April 2025, sepekan setelah Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025.

Perayaan ini bukan cuma sekadar nikmati hidangan ketupat, tapi terhitung memiliki arti spiritual dan sosial yang dalam, memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat.

Tradisi Lebaran Ketupat, terhitung dikenal sebagai Riyoyo Kupat atau Kupatan, merupakan perpaduan unik pada syiar Islam dan budaya lokal Jawa. Berbeda dengan Idul Fitri yang merupakan ibadah di tanggal 1 Syawal, Lebaran Ketupat mengedepankan kebersamaan dan rasa syukur setelah merintis ibadah puasa Ramadan.

Perayaannya melibatkan berbagai ritual dan kesibukan yang sarat makna, berkembang berasal dari formalitas simpel menjadi momentum perlu yang dinantikan tiap-tiap tahunnya.

Makna filosofis Lebaran Ketupat amat kaya. Ketupat sendiri melambangkan sistem penyempurnaan diri setelah Ramadan. Anyaman ketupat yang terbungkus rapih kemudian disantap setelah dikupas, melambangkan sistem membersihkan diri berasal dari dosa dan kesalahan selama setahun.

Perayaan ini terhitung menjadi peristiwa mempererat silaturahmi, menanamkan nilai-nilai kebersamaan, dan mengingatkan dapat pentingnya saling memaafkan.

Sejarah dan Makna Filosofis Lebaran Ketupat

Sejarah Lebaran Ketupat berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam di Jawa. Tradisi ini diperkirakan berkembang bersamaan dengan usaha para Wali Songo didalam menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang arif dan bijaksana, mengkombinasikan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal.

Salah satu tokoh yang dikaitkan dengan formalitas ini adalah Sunan Kalijaga, yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang santun dan penuh hikmah.

Makna filosofis ketupat didalam Lebaran Ketupat berkaitan dengan falsafah Jawa. Bentuk ketupat yang faktor empat melambangkan empat unsur kehidupan yaitu tanah, air, udara, dan api.

Proses memasak ketupat yang memerlukan waktu dan kesabaran melambangkan sistem perjalanan spiritual menuju kesempurnaan. Penggunaan daun kelapa muda sebagai pembungkus ketupat melambangkan kesucian dan kesederhanaan.

Selain itu, sistem mengupas ketupat sebelum akan dimakan terhitung melambangkan sistem membersihkan diri berasal dari hal-hal negatif, siap untuk mengawali lembaran baru yang lebih baik. Pembagian ketupat kepada keluarga dan tetangga merupakan wujud berasal dari silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah

Tradisi Lebaran Ketupat tidak cuma dirayakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Lombok, misalnya, perayaan ini dikenal sebagai Lebaran Topat. Masyarakat Sasak merayakannya dengan formalitas ziarah kubur dan festival ketupat, diramaikan dengan berbagai permainan tradisional dan pertunjukan seni. Meskipun namanya berbeda, inti perayaan senantiasa sama: mengingatkan dapat pentingnya refleksi diri, silaturahmi, dan rasa syukur.

Di berbagai tempat di Jawa, penduduk memasak ketupat secara besar-besaran dan membagikannya kepada keluarga dan tetangga. Acara selamatan dan doa dengan sering ditunaikan di rumah-rumah atau masjid. Hal ini memperlihatkan betapa Lebaran Ketupat menjadi peristiwa perlu bagi semua bagian masyarakat, memperkuat ikatan sosial dan mempererat jalinan antar sesama.

Di sebagian daerah, ada terhitung formalitas unik lainnya yang menyertai perayaan Lebaran Ketupat, layaknya pertunjukan wayang kulit, seni tari tradisional, atau permainan rakyat. Semua ini memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan menarik untuk dipelajari.

You May Also Like

More From Author