KPK Masih Dalami Dugaan Korupsi Pejabat Pemkot
BreakingNews – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Pekanbaru didalam operasi tangkap tangan (OTT). Penyidik hingga saat ini masih mendalami dugaan korupsi dari persoalan tersebut.
“Masih di dalami (dugaan korupsi),” ujar Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto lewat pesan singkatnya, Selasa, (3/12/2024).
Berdasarkan Info ada 8 pejabat Pemkot Pekanbaru yang diperiksa. KPK termasuk mengambil sejumlah uang yang nominalnya masih dihitung.
“Benar KPK udah jalankan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di lokasi Pekanbaru, Riau,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Namun, Ghufron belum dapat merinci siapa saja yang terkena OTT. “Tim KPK masih jalankan sistem pengecekan sepanjang 1×24 jam,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap untuk bersabar mengenai Info lengkap soal pelaksanaan OTT tersebut.
“Mohon bersabar lebih dahulu nanti sehabis selesai dapat kita sampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Profil Pj Walikota Pekanbaru yang Terjaring OTT KPK, Baru Menjabat Enam Bulan
Penangkapan Risnandar Mahiwa, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, mengejutkan publik. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 2 Desember 2024, KPK mengamankan Risnandar beserta sejumlah pihak lain di Pekanbaru. Penangkapan ini menjadi sorotan karena Risnandar baru menjabat sepanjang enam bulan.
Risnandar dilantik sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru terhadap 22 Mei 2024. Sebelumnya, ia berkarier lama di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan bermacam posisi strategis. Namun, perjalanan kariernya berakhir tragis dengan dugaan keterlibatan didalam persoalan korupsi.
Selain soal dugaan persoalan hukum, perhatian publik termasuk tertuju terhadap rekam jejak karier dan harta kekayaan Risnandar yang memadai mencolok. Bagaimana perjalanan kariernya hingga ia terjebak persoalan ini?
Operasi tangkap tangan (OTT) KPK ditunaikan di lokasi Pekanbaru terhadap Senin, 2 Desember 2024. Dalam OTT ini, Risnandar Mahiwa dengan sejumlah pihak lainnya diamankan.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, mengonfirmasi penangkapan ini. Namun, ia menegaskan bahwa standing hukum Risnandar dapat diumumkan sehabis pengecekan sepanjang 24 jam.
Risnandar Mahiwa memulai kariernya di Kemendagri sebagai staf Sub Bagian Penyusunan Anggaran. Berkat dedikasinya, ia naik jabatan menjadi Kepala Bagian Perencanaan.
Pada 2021-2022, Risnandar menjadi Plt Direktur Organisasi Kemasyarakatan. Ia termasuk menjabat Direktur di Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum hingga selanjutnya diangkat menjadi Pj Wali Kota Pekanbaru.
Sebagai Pj Wali Kota, Risnandar sempat aktif menjalankan bermacam program. Salah satunya adalah melindungi kondusifitas pilkada di Pekanbaru. Ia termasuk memimpin beberapa agenda strategis, termasuk rapat evaluasi PDAM Tirta Siak.
Namun, didalam enam bulan jaman tugasnya, ia termasuk hadapi sejumlah tantangan, seperti menavigasi isu pemerintahan lokal yang kompleks.
Harta Kekayaan yang Diungkapkan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2023, Risnandar memiliki keseluruhan harta kekayaan sebesar Rp1,9 miliar. Aset selanjutnya meliputi tanah, mobil BMW, dan sepeda Brompton.
Ia termasuk memiliki sejumlah utang sebesar Rp40 juta, menjadikan keseluruhan kekayaannya sehabis dikurangi utang kira-kira Rp1,9 miliar.