Wakil Wali Kota Depok Panggil Pengembang Perumahan RGS

3 min read

Wakil Wali Kota Depok Panggil Pengembang Perumahan RGS

Wakil
Wakil Wali Kota Depok Panggil Pengembang Perumahan RGS

BreakingNews – Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, berkunjung ke wilayah banjir di Perumahan RGS, Pancoran Mas, Depok. Chandra dapat memanggil pihak pengembang perumahan terkait momen banjir yang memicu tembok jebol dan warga terluka.

Terkait banjir di Perumahan RGS, Chandra mengaku telah berkoordinasi bersama Wali Kota Depok. Berdasarkan pantauan segera di lokasi, Chandra mendapatkan lebih dari satu kekeliruan didalam pembangunan.

“Pembangunannya juga yang menurut kami ini mesti dievaluasi ya, nanti juga pihak perumahan barangkali besok dapat kami panggil ya, untuk kami senang pertanyakan,” ujar Wakil Wali Kota Depok kepada Liputan6.com, Sabtu malam (8/3/2025).

Chandra menjelaskan, banjir di Perumahan RGS disebabkan aliran air di saluran tertutup longsor. Terlebih, saluran tersebut berdekatan segera bersama tembok tempat tinggal warga yang menjadi pembatas kali.

“Ada dua titik longsor di sini. Tadi berasal dari tempat tinggal yang terdampak, dindingnya jebol. Itu telah ada korban ya, korban luka, dua orang, di jahit (luka) semua,” paham Chandra.

Pemerintah Kota Depok telah mitigasi untuk mengangkat material longsor di saluran air. Apabila mitigasi tidak dapat diselesaikan terhadap malam ini, Chandra menghendaki kepada warga untuk mengungsi sementara.

“Kemungkinan warga yang rumahnya di tepi bantaran kali, ini mesti dievakuasi. Sebab jika hujan lagi, barangkali jebolnya terlampau tinggi,” tegas Chandra.

Chandra menghendaki warga dapat paham suasana kali yang longsor mesti dilaksanakan penanganan secara manual, sebab alat berat tidak dapat masuk ke permukiman warga. Untuk itu, warga diminta dapat melakukan evakuasi untuk jauhi jebolnya tembok tempat tinggal warga yang lain.

“Jangan sampai nanti ada korban luka ataupun bahkan korban jiwa sebab jebolnya tembok. Kemungkinan tembok lainnya jebol terlampau tinggi nih, sebab tadi pembatas sungai ternyata tembok (rumah warga),” ucap Chandra.

Pengembang Akan Dievaluasi

Chandra menekankan, pengembang perumahan dapat dilaksanakan pemanggilan untuk dievaluasi. Menurutnya, pembatas perumahan mestinya memakai turap, dan bukan tembok tempat tinggal warga.

“Nah, di sana juga ada lagi yang bikin bangunan baru di tepi kali. Saya enggak paham nanti aku senang minta cek juga IMB-nya,” kata Chandra.

Chandra mengungkapkan, apabila bangunan yang berada di tepi kali tidak punyai IMB, Chandra menghendaki untuk dilaksanakan pembongkaran. Chandra memerintahkan aparatur kecamatan sampai dinas perizinan untuk mengecek bangunan yang berada di bantaran kali.

“Karena ini kelanjutannya memicu longsoran, penyempitan, dan perubahan aliran air,” ungkap Chandra.

Sementara Ini Warga Diminta Meninggalkan Rumah sebab Masih Berbahaya

Sebelumnya, Kabid Penanggulangan Bencana terhadap Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Denny Romulo, menyatakan pihaknya telah menerjunkan personel ke Perumahan RGS di Rangkepanjaya Baru, Pancoranmas, Kota Depok.

“Perumahan RGS mengalami banjir dan tempat tinggal warga temboknya jebol,” ujar Denny waktu dihubungi Liputan6.com, Sabtu (8/3/2025).

Denny menjelaskan, jebolnya tembok tempat tinggal milik Widodo diakibatkan luapan saluran air yang berada di belakang rumahnya. DPKP Kota Depok melakukan pemeriksaan di saluran tersebut dan ditemukan adanya material longsor.

“Jadi longsor itu menghindar saluran air supaya meluap dan airnya mendorong tembok tempat tinggal warga,” paham Denny.

DPKP Kota Depok berusaha melakukan penanganan terhadap tempat tinggal warga yang rusak. Pemilik tempat tinggal beserta istri dan dua anaknya diminta untuk tidak duduki huniannya untuk jauhi perihal yang tidak diinginkan.

“Air itu masuk ke didalam tempat tinggal setelah menjebol tembok. Hingga pukul 17.00 WIB air masih mengalir dan hujan belum reda,” terang Denny.

Luapan saluran air ikut memicu banjir di perumahan tersebut. Sejumlah warga berusaha memindahkan barangnya di wilayah yang aman supaya tidak terkena banjir.

“Ada 37 kepala keluarga (KK) yang terdampak, warga berusaha memindahkan barang punya nilai maupun elektroniknya di daerah yang aman,” ucap Denny.

You May Also Like

More From Author