Respons Berbagai Pihak Terkait Rencana Pemasangan Permanen

9 min read

Respons Berbagai Pihak Terkait Rencana Pemasangan Permanen

Respons
Respons Berbagai Pihak Terkait Rencana Pemasangan Permanen

BreakingNews – Menteri Kebudayaan atau Menbud Fadli Zon menyebut stairlift yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng) rencananya bakal dibangun permanen.

Untuk diketahui, stairlift itu mulanya dibangun selagi untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur pada Kamis 29 Mei 2025.

“Kita harapkan (permanen), nanti ini uji coba dulu yaa (stairlift di Candi Borobudur),” kata Menbud Fadli Zon di Candi Borobudur Jawa Tengah, Kamis 29 Mei 2025.

Dia mengungkapkan, semua cagar budaya di dunia sudah dipasangkan starlift. Untuk itu, Fadli Zon menilai tak ada kasus jikalau stairlift termasuk dipasang di Candi Borobudur.

Namun, perihal itu mendapat respons dari sejumlah pihak. Salah satunya seniman dan budayawan asal Yogyakarta, Jumaldi Alfi tak setuju bersama dengan rencana Menbud Fadli Zon yang bakal membangun permanen stairlift Candi Borobudur.

“Yang mengerti aku tak setuju dan menyayangkan pemasangan tersebut,” kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu 31 Mei 2025.

Jumaldi mengungkapkan, niatan berikut disebutnya sebagai tunabudaya. Dipandangnya tak menjunjung yang sudah ada.

“Tak menjunjung kebudayaan bangsa sendiri,” tutur dia.

Berbeda, Direktur Forum Buddhis Indonesia (FBI) Adian Radiatus menilai, pemasangan penganjung tangga di Candi Borobudur merupakan bentuk kemudahan dan keterbukaan tempat ibadah umat Buddha berikut untuk aktivitas keagamaan, wisata, maupun penelitian.

“Tentu pemasangan ini sudah dipikirkan terlampau matang, termasuk tekankan segi konservasi candi itu sendiri. Pemerintah tentu tidak bisa saja ingin menyebabkan kerusakan lebih-lebih menghancurkan sebuah web peninggalan yang bernilai,” ujar Adian di Jakarta, Kamis, dikutip dari Antara.

1. Rencana Menbud Fadli Zon Stairlift di Candi Borobudur Bakal Permanen

Menteri Kebudayaan atau Menbud Fadli Zon menyebut stairlift yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng) rencananya bakal dibangun permanen.

Untuk diketahui, stairlift itu mulanya dibangun selagi untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur pada Kamis 29 Mei 2025.

“Kita harapkan (permanen), nanti ini uji coba dulu yaa (stairlift di Candi Borobudur),” kata Menbud Fadli Zon di Candi Borobudur Jawa Tengah, Kamis 29 Mei 2025.

Dia mengungkapkan, semua cagar budaya di dunia sudah dipasangkan starlift. Untuk itu, Fadli Zon menilai tak ada kasus jikalau stairlift termasuk dipasang di Candi Borobudur.

“Enggak ada kasus itu kita bakal kedepan ini karna untuk inklusivitas di semua cagar budaya dunia sudah dipasang dan kita harapkan kedepan ini kan, sekaligus kemarin kita sudah rencanakan lama bakal kita coba permanenkan,” terang dia.

Fadli Zon menyampaikan, stairlift tak menyebabkan kerusakan Candi Borobudur sebagai cagar budaya. Dia meyakinkan tak ada baut yang terpasang di dalam pemasangan stairlift.

“Portable, tidak menyebabkan kerusakan tidak ada satu mur baut pun yg menyebabkan kerusakan batu,” tutup Fadli Zon.

2. Kata Budayawan Yogyakarta

Menteri Kebudayaan atau Menbud Fadli Zon menyebut stairlift yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng) rencananya bakal dibangun permanen.

Terkait perihal ini, Seniman dan budayawan asal Yogyakarta, Jumaldi Alfi tak setuju bersama dengan rencana tersebut.

“Yang mengerti aku tak setuju dan menyayangkan pemasangan tersebut,” kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu 31 Mei 2025.

Jumaldi mengungkapkan, niatan berikut disebutnya sebagai tunabudaya. Dipandangnya tak menjunjung yang sudah ada.

“Tak menjunjung kebudayaan bangsa sendiri,” tutur dia.

Jumaldi mengungkapkan, wacana pemerintah tak sanggup dikompromi atau dikaji. Dia tegas menyatakan wacana stairlift di Candi Borobudur tidak boleh dilakukan.

Alasannya, Candi Borobudur adalah wasisan adiluhung atau yang bermakna istilah di dalam bhs Jawa adalah muli atau bernilai tinggi.

“Ya mengerti jangan ditunaikan dan tak boleh dilakukan. Itu selain warisan adiluhung termasuk tempat ibadah. Masak Konsep Borobudur para pejabat itu tidak paham?,” heran Alfi.

Alfi menjelaskan, di dalam tiap undakan Candi Borobudur terdapat pengejawantahan pengetahuan kehidupan. Dimana demi mencapai Nirwana mesti ada perjalanan yang panjang melalui tiga fase, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Kamadhatu atau tingkatan paling bawah di dalam kosmologi Buddha, yang menggambarkan dunia permohonan atau dunia yang tetap dikuasai oleh nafsu duniawi.

Rupadhatu atau anggota tengah di dalam kosmologi Buddha melambangkan alam antara, dimana manusia sudah membebaskan diri dari nafsu, namun tetap terikat pada dunia nyata.

Terakhir Arupadhatu yaitu alam atas atau nirwana, tempat para Buddha bersemayam, dimana kebebasan penting sudah tercapai, bebas dari permohonan dan bebas dari ikatan bentuk dan rupa.

“Itu inti pelajaran dari Borobudur. Step by step dan jalan melingkar. Masak pake carry (stairlift)? Di zaman modern orang ingin dapet pencerahan spiritual secara instan dan cepat,” mengerti dia.

3. Aktor dan Budayawan Butet Kartaredjasa Menolak

Aktor sekaligus budayawan Butet Kartaredjasa menolak pemasangan permanen stairlift di Candi Borobudur.

Menurut pria asal Yogyakarta ini, penambahan sarana layaknya stairlift di web budaya layaknya Candi Borobudur tidak cukup tepat. Ada berbagai perihal yang jadi pertimbangan, layaknya susunan bangunan candi yang dikhawatirkan rentan jika dipasang alat-alat berat.

“Nanti sanggup saja ada yang rusak atau rubuh biarpun katanya tidak memakai baut atau ditanam. Selain itu, candi ini kan termasuk web warisan dunia UNESCO, kita sudah ajukan dan sudah dianggap dunia, jika kita merubahnya lagi, ini kan jadi aneh dan sanggup saja sanggup teguran dari UNESCO,” kata Butet pada tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat 30 Mei 2025.

“Mestinya pemerintah lebih-lebih menteri kebudayaan mengerti soal ini dan aku meminta stairlift ini tidak jadi permanen. Jadi tinggal dibatalkan saja dan semua kehebohan ini selesai,” lanjutnya.

Butet menambahkan, obyek memudahkan para lansia dan disabilitas termasuk tidak sanggup jadi alasan untuk memberikan sarana baru. Pengunjung Borobudur sejak lama sebenarnya sudah dibatasi di tempat tertentu dan itu mesti senantiasa dijalankan.

“Ini kan termasuk tempat ibadahnya umat Buddha dan selama ini sebenarnya pengunjung dibatasi di tempat-tempat tertentu sebab ini tempat ibadah. Itu mesti kita hormati,” tuturnya.

“Setahu aku Presiden Prancis ini tidak naik stairlift dan dia sanggup senantiasa ke atas candi dan menyentuh stupa. Jadi sudahlah tidak mesti ada penambahan lagi,” pungkasnya.

4. Antropolog dari UGM Nilai Seharusnya Tak Boleh Terjadi

Di sisi lain, antropolog dari UGM yang termasuk seorang dosen antropolgi dan budaya Feby Triady, stairflift di Borobudur semestinya tidak boleh berlangsung sebab sanggup menyebabkan kerusakan estetika dan niiai peribadatan dari candi tersebut.

“Namun jika diperuntukkan tertentu untuk disabilitas dan lansia sebenarnya sah-sah saja, jadi sebaiknya dikaji dan dipertimbangkan ulang apa yang terbaik,” terangnya pada Lifestyke Liputan6.com, Jumat 30 Mei 2025.

Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan juga istrinya, Brigitte Macron menaiki puncak Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 29 Mei 2025. Presiden Macron menikmati kunjungannya bersama dengan menyaksikan relief dan candi.

Tak hanya itu, Presiden Macron dan istrinya termasuk berusaha mencapai patung Buddha yang ada di di dalam keliru satu stupa di Candi Borobudur. Setelah memasukan tangannya, Presiden Macron sukses mencapai patung Buddha yang ada di di dalam stupa.

5. Direktur Forum Buddhis Indonesia Sebut Berikan Kemudahan

Direktur Forum Buddhis Indonesia (FBI) Adian Radiatus menilai, pemasangan penganjung tangga di Candi Borobudur di Jawa Tengah merupakan bentuk kemudahan dan keterbukaan tempat ibadah umat Buddha berikut untuk aktivitas keagamaan, wisata, maupun penelitian.

“Tentu pemasangan ini sudah dipikirkan terlampau matang, termasuk tekankan segi konservasi candi itu sendiri. Pemerintah tentu tidak bisa saja ingin menyebabkan kerusakan lebih-lebih menghancurkan sebuah web peninggalan yang bernilai,” ujar Adian di Jakarta, dikutip dari Antara.

Adian termasuk menegaskan, pemasangan stairlift sudah ditunaikan secara hati-hati sebab Borobudur merupakan bangunan bersejarah yang sudah dianggap dunia. Selain itu, Menbud Fadli Zon termasuk sudah melibatkan berbagai pakar untuk memberikan pertimbangan sebelum akan pemasangan stairlift.

6. Penolakan dari Forum Aktivis Buddhis Dharmapala Nusantara

Sedangkan penolakan, keliru satunya berkunjung dari Forum Aktivis Buddhis Dharmapala Nusantara. Dalam pengakuan sikap resminya di Jakarta, organisasi ini menekankan, Candi Borobudur bukan tempat untuk uji coba teknologi yang berisiko menyebabkan kerusakan kesakralan dan keutuhan candi.

“Borobudur bukan laboratorium eksperimen. Ini adalah warisan dunia, tempat suci, dan monumen hidup yang mesti dijaga bersama dengan hormat,” ujar Ketua Umum Dharmapala Nusantara Kevin Wu di dalam keterangan tertera di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

Mereka mempertanyakan urgensi intervensi fisik tersebut, biarpun diklaim berwujud non-permanen dan tidak merusak. Menurut Kevin, alasan aksesibilitas, lebih-lebih untuk kunjungan kenegaraan, tidak seimbang bersama dengan potensi risiko pada web budaya yang punya nilai spiritual, moral, dan simbolis tinggi ini.

“Solusi aksesibilitas semestinya tidak mengorbankan prinsip konservasi. Teknologi layaknya virtual reality dan augmented reality sanggup jadi jawaban. Tanpa menyentuh batuannya, kita senantiasa sanggup terhubung pemahaman yang mendalam tentang Borobudur,” mengerti Kevin didampingi Sekjen Eko Nugroho R dan Pengurus Dharmapala Nusantara lainnya.

Dia menyebut, organisasi Forum Aktivis Buddhis Dharmapala Nusantara ini termasuk mengkritik pendekatan yang cenderung teknokratis dan tergesa-gesa di dalam penanganan web budaya.

7. Ketua Komisi X DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang

Stairlift di Candi Borobudur yang dipasang pemerintah selagi kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang didampingi Presiden RI Prabowo Subianto memetik pro kontra.

Benda berikut diklaim pemerintah sebagai cara mewadahi penduduk berkebutuhan tertentu dan inklusifitas, mendapat penolakan dari para penjaga keaslian budaya.

Menanggapi perihal itu, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian bersuara. Menurut dia, pemasangan stairlift di Candi Borobudur haruslah menyimak keseimbangan pada nilai pelestarian dan prinsip inklusivitas.

“Komisi X menolong upaya pemerintah di dalam mewujudkan aksesibilitas bagi semua. Namun perihal itu tidak boleh ditunaikan bersama dengan mengorbankan keaslian dan integritas web warisan dunia layaknya Borobudur yang dilindungi oleh UNESCO,” kata Hetifah melalui pesan singkat diterima, Sabtu 31 Mei 2025.

Politisi Golkar mendorong, pemerintah mesti transparan di dalam proses perencanaan, melaksanakan konsultasi terbuka bersama dengan pakar konservasi, arkeolog, dan juga UNESCO sebagai pemilik mandat pelestarian warisan dunia.

“Pemasangan stairlift di web bersejarah layaknya Borobudur tentu bakal memunculkan kekhawatiran bakal potensi rusaknya fisik dan problem estetika,” wanti dia.

Hetifah menegaskan, Candi Borobudur bukan sekadar objek wisata, melainkan web spiritual dan lambang peradaban. Setiap intervensi fisik, lebih-lebih yang berwujud permanen, mesti mencukupi prinsip reversibility atau sanggup di lepaskan tanpa merusak, sekurang-kurangnya intervention, dan tidak mengganggu pemandangan asli.

“Kami mendorong evaluasi mendalam pada kebijakan ini dan meyakinkan bahwa solusi yang disita senantiasa tekankan prinsip pelestarian, bukan yang tergesa-gesa dan sanggup berdampak jangka panjang,” panduan dia.

Hetifah mencatat, di negara-negara layaknya Yunani dan Mesir, aksesibilitas bagi mereka yang berkebutuhan tertentu di web kuno umumnya difasilitasi melalui teknologi virtual, tur digital, atau zona interaktif di museum sebagai bentuk edukasi inklusif.

Dia pun berharap, Pemerintah Indonesia termasuk sanggup tekankan pendekatan yang lebih inovatif dan konservatif, tanpa mesti melaksanakan intervensi segera ke susunan candi. Sebab, Prinsip inklusivitas tidak mesti diwujudkan bersama dengan cara yang justru mengorbankan nilai universal dari warisan budaya dunia layaknya Borobudur.

“Perlu dicari jalan tengah yang menanggung hak akses tanpa melupakan tanggung jawab pelestarian. Pemasangan stairlift mesti dikaji bersama dengan melibatkan semua pihak berkepentingan dan pertimbangkan praktik paling baik dari negara lain,” dia menandasi.

You May Also Like

More From Author