Pererat Persaudaraan dan Jaga Persatuan

3 min read

Pererat Persaudaraan dan Jaga Persatuan

Pererat
Pererat Persaudaraan dan Jaga Persatuan

BreakingNews – Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat memperingati Hari Paskah kepada semua umat Kristiani di Indonesia. Prabowo mengatakan, Paskah merupakan moment suci untuk merenungkan makna pengorbanan, kebangkitan, dan juga harapan.

“Selamat Hari Paskah kepada saudara/i umat Kristiani di semua penjuru tanah air. Paskah merupakan momentum suci untuk merenungkan makna pengorbanan, kebangkitan, dan harapan,” kata Prabowo melalui saya tempat sosial X resminya @prabowo, Minggu (20/4/2025).

Dia mengajak umat Kristiani menjadikan makna Paskah ini untuk mempererat persaudaraan dan menumbuhkan harmoni di sedang keberagaman. Prabowo termasuk mengajak umat Kristiani menjaga persatuan untuk Indonesia yang tambah maju dan sejahtera.

“Kiranya makna ini jadi ide bagi kami semua untuk mempererat persaudaraan, membangun perdamaian di dalam kehidupan bermasyarakat, dan juga menumbuhkan harmoni di sedang keberagaman,” paham Prabowo.

“Mari kami jaga persatuan dan tetap menabur kebaikan untuk Indonesia yang tambah maju dan sejahtera,” sambung dia.

Sementara itu, Kardinal Ignatius Suharyo di dalam Misa Hari Raya Paskah Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta mengemukakan khotbah yang relevan dengan konteks Indonesia sementara ini.

Dia mengingatkan bahwa perayaan Paskah bukan hanya cuman mengenang moment masa lalu, namun termasuk mesti dimaknai dan diwujudkan di dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari. Kardinal Suharyo mengajak umat untuk merenungkan tingkah laku baik apa yang mesti dilaksanakan di sedang masyarakat, bangsa, dan negara.

Makna Paskah dan Tantangan Indonesia

Kardinal Ignatius Suharyo di dalam khotbahnya menyoroti sebagian isu krusial yang jadi tantangan bagi iman dan bangsa Indonesia. Dia menyinggung kasus perdagangan manusia, kerusakan lingkungan, maraknya judi online, kekerasan, dan yang paling utama, korupsi.

“Antara lain tindak pidana perdagangan orang yang tetap berlangsung dan memakan banyak korban, kerusakan lingkungan yang sebabkan bencana, bukan bencana alam semata, namun bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, maraknya judi online, dan juga kekerasan fisik dan mental yang menyebabkan kerusakan kesadaran moral bangsa. Kita termasuk menyaksikan betapa korupsi lagi jadi sorotan utama,” paham Kardinal Suharyo.

Kardinal Suharyo lebih-lebih mengutip pengakuan Paus Fransiskus mengenai korupsi.

“Luka-luka bernanah akibat korupsi merupakan dosa berat yang berteriak ke surga. Luka ini merongrong dasar-dasar kehidupan privat dan masyarakat. Korupsi sebabkan kami tidak mampu menyaksikan masa depan dengan penuh harapan, karena keserakahannya yang lalim menghancurkan harapan kaum lemah dan menginjak-injak mereka yang paling miskin di antara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat.”

Lebih lanjut, Kardinal Suharyo menyaksikan keserakahan sebagai akar berasal dari berbagai tindakan destruktif tersebut. Keserakahan memperbudak manusia secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, dan juga menghancurkan kehidupan baik individu maupun bersama.

You May Also Like

More From Author