Mbok Bilang Miskin ya Miskin

4 min read

Mbok Bilang Miskin ya Miskin

Mbok
Mbok Bilang Miskin ya Miskin

BreakingNews, Mbok Bilang – Presiden terpilih Prabowo Subianto menyingung banyaknya akademisi yang menyebabkan makna perihal perihal yang tak sedap didengar supaya sedap didengar. Salah satunya makna orang miskin yang diganti menjadi aspiring middle class atau calon grup menengah kelas baru.

“Masih terlalu banyak rakyat kita yang berada di dalam suasana miskin, orang Indonesia ini senantiasa pintar nyari istilahnya yang sedap di dengar, dia bukan miskin, dia pra sejahtera, dia sesungguhnya adalah meminta meningkat ke kelas menengah, aspiring middle class, itu istilahnya itu, ilmiahnya itu, aspiring,” kata Prabowo di acara rakor legislatif PKB, Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (10/10).

Menurut Prabowo, makna layaknya itu tak ada bermakna jikalau belum menuju kelas menengah serupa saja masih miskin. Dia pun lumayan heran bersama dengan orang-orang akademis yang tidak blak-blakan.

“Dia meminta ke tingkat menengah, apa bermakna jikalau dia meminta ke tingkat menengah, bermakna dia belum ke tingkat menengah kan, bermakna ya miskin,” ujarnya

“Pintar aja itu banyak orang orang akademis, mbok ya bilang miskin ya miskin,” selorohnya.

Prabowo mengakui sesungguhnya makna miskin tidak sedap didengar. Tetapi, seorang pemimpin mesti berani melihat kesulitan lalu mengatasinya.

“Nggak sedap (didengar), namun kita sebagai pemimpin, kita mesti berani melihat itu, kita mesti berani melihat kesulitan, bagaimana kita atasi masih banyak anak-anak yang lapar berangkat ke sekolah tidak makan pagi, ini mesti kita atasi sekarang, hari ini, semua anak anak juga yang di pesantren,” pungkasnya.

Hapus Kemiskinan, Prabowo Subianto Ajak Orang Kaya Bantu yang Miskin

Calon Presiden (Capres) nomer urut 2 Prabowo Subianto berkomitmen untuk menghapus angka kemiskinan di Indonesia. Salah satu strateginya, bersama dengan mengajak grup kaya untuk bahu membahu membantu yang miskin.

Hal itu ditegaskan Prabowo Subianto di dalam sesi kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta terhadap Sabtu, 10 Februari 2024.

“Kita semua dapat memilih jaman depan anak-anak kita dan cucu-cucu kita. Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia Maju berjuang untuk menyingkirkan kemiskinan berasal dari bumi Indonesia,” ujar Prabowo.

Dalam mengusung misi tersebut, ia mengambil langkah untuk melanjutkan apa yang udah dibangun oleh para pendiri negara. Nama-nama layaknya Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Syahrir pun disebut fungsi mengapresiasi apa yang udah mereka bangun untuk Indonesia. Tak lupa juga kepada para pemimpin dan presiden-presiden setelahnya.

“Kita berterimakasih kepada Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan kita juga berterimakasih ke Presiden Joko Widodo,” ungkapnya bersama dengan suara penuh semangat.

Lebih lanjut, Pranowo juga tidak dambakan Indonesia tetap diadu domba dan dibohongi oleh bangsa asing. Menurut dia, NKRI ke depan mesti menjadi negara hebat dan punyai rakyat yang makmur.

“Karena itu, kita mesti merawat kerukunan, persatuan, suasana kerjasama saling membantu, saling mendukung. Yang kuat mengangkat yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, yang pintar mengajar yang belum pintar. Baru Indonesia dapat menjadi negara yang hebat,” tuturnya.

KSP Harap Program untuk Warga Miskin Diteruskan di Pemerintahan Prabowo

Plt Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Abraham Wirotomo mengutamakan masih ada pekerjaan kelanjutan untuk meyakinkan masyarakat sanggup senantiasa menikmati program-program berasal dari pemerintah, khususnya, grup rentan dan miskin.

Dia pun meminta pekerjaan selanjutnya sanggup diteruskan di pemerintahan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

“KSP meminta kerja-kerja baik yang belum selesai sanggup diteruskan untuk masyarakat,” kata Abraham dikutip berasal dari siaran persnya, Senin (7/10/2024).

KSP memaparkan capaian kerja bersama dengan antar kementerian/lembaga di jaman pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Mulai dari, prevalensi balita stunting dan angka kematian ibu mengalami penurunan secara gradual, angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrim menurun, hingga perluasan akses pendidikan tinggi bersama dengan pertolongan KIP Kuliah Merdeka dan beasiswa afirmasi pendidikan tinggi yang menjangkau lebih berasal dari 10 kali lipat penerima pertolongan dibanding terhadap tahun 2010.

“Capaian ini tidak lepas berasal dari kontribusi berbagai program pemerintah, juga di antaranya janji presiden yang mengenai bersama dengan pertolongan sosial dan jaminas sosial” jelasnya.

Menurut dia, sinergi dan komitmen semua kementerian dan lembaga negara terlalu mutlak di dalam meyakinkan hak-hak masyarakat atas kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan pertolongan anak sanggup tersampaikan.

Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa negara tidak pernah abai di dalam tingkatkan mutu sumber kekuatan manusia hingga siap hadapi Indonesia Emas 2045.

“Pengawalan program pemerintah melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi terlalu efektif membantu kementerian/lembaga untuk mewujudkan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden,” jelas Abraham.

Pergantian Jokowi ke Prabowo

Presiden Joko Widodo jadi menjabat sejak 20 Oktober 2014. Saat Pilpres tersebut, Jokowi terpilih sebagai presiden bersama dengan pasangannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dalam Pilpres 2019, Jokowi ulang terpilih untuk jaman jabatannya yang kedua. Kali ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Keduanya dilantik terhadap 20 Oktober 2019 untuk jaman jabatan hingga 20 Oktober 2024.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terhadap 20 Oktober 2024. Prabowo dan Gibran sukses memenangi Pilpres 2024.

You May Also Like

More From Author