Jemaah Haji Diminta Fokus ke Persiapan Armuzna

BreakingNews – Layanan bus shalawat dihentikan operasinya kala terhadap 5–14 Dzulhijjah 1446 H atau 1–10 Juni 2025. Bus yang umumnya beroperasi 24 jam dan melayani 27 rute itu bermanfaat mengantarkan jemaah berasal dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya.
Dalam pengumuman yang disampaikan di aplikasi Kawal Haji, Sabtu (31/5/2025), bus shalawat akan merasa berhenti beroperasi terhadap Minggu, 1 Juni 2025, pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Seluruh armada bus sesudah itu akan ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk persiapan puncak haji di Armuzna.
Jemaah haji diimbau untuk beribadah di masjid terdekat berasal dari hotel atau di hotel masing-masing. “Jemaah agar beribadah di hotel masing-masing,” imbau Kemenag. Bus shalawat akan kembali beroperasi terhadap Selasa, 10 Juni 2025, pukul 00.00 WAS.
Selama berhenti beroperasi, jemaah diminta menjaga kesehatannya untuk lakukan puncak ibadah haji di Armuzna. Ketua Amirul Hajj Nasaruddin Umar di awalnya mengingatkan jemaah agar fokus didalam menunaikan ibadah yang wajib, yakni wukuf di Arafah, daripada mengejar ibadah sunnah yang ujungnya mengganggu kesiapan diri.
Sementara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menjadwalkan semua jemaah haji Indonesia akan bergerak serentak ke Arafah terhadap 8 Dzulhijjah 1446 H atau Rabu, 4 Juni 2025. Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Armuzna Harun Arrasyid menerangkan pergerakan itu tidak akan terjadi sekaligus, melainkan secara bergelombang.
Rencana Pergerakan ke Arafah
“Nanti akan bergerak berasal dari Makkah menuju Arafah lewat tiga trip keberangkatan, merasa pukul 06.00 hingga 11.00, sesudah itu 11.00–16.00, dan sesudah itu trip ketiga pukul 16.00 hingga pukul 23.00 WAS,” kata Harun didalam program Liputan6 Update, Rabu, 28 Mei 2025.
Harun menunjukkan para jemaah haji akan bergerak berdasarkan syarikah masing-masing. Karena itu, jemaah haji yang di awalnya tukar hotel tanpa berkoordinasi dengan petugas haji diminta kembali ke hotel asal.
Surat edaran Nomor 101/PPIH-AS/5/2025 mengenai Persiapan Pelaksanaan Puncak Ibadah Haji Armuzna yang bertanggal 26 Mei 2025 memutuskan batas waktunya adalah Sabtu, 31 Mei 2025, pukul 18.00 WAS. Jemaah haji yang masih membandel akan hadapi konsekuensi.
“Berisiko tidak dilayani pergerakannya ke Armuzna dikarenakan tidak cocok knowledge syarikah dan markaz,” bunyi pengumuman tersebut.
Tahun ini, Indonesia menggandeng delapan syarikah untuk melayani jemaah haji sepanjang di Armuzna, dikenal pula sebagai sarana Masyair, yang termasuk komponen biaya haji. Syarikah dan markaz akan melayani tiap-tiap individu jemaah haji berdasarkan knowledge yang dipegangnya.
Jadwal Puncak Haji 2025
Selama di Arafah, jemaah haji yang sehat akan mabit semalam untuk meniti wukuf terhadap 9 Dzulhijjah 1446 H atau terhadap Kamis, 5 Juni 2025. Ba’da maghrib, jemaah yang sehat merasa bergerak menuju Muzdalifah, mabit, dan mengumpulkan kerikil untuk persiapan lempar jumrah dan mabit di Mina.
Sementara, jemaah didalam kategori tertentu, seperti lansia, berisiko tinggi, dan penyandang disabilitas, akan lakukan skema murur, yakni cuma melintasi Muzdalifah tanpa mabit di sana. Mereka sesudah itu akan segera diarahkan ke Mina untuk lakukan lempar jumrah.
Jumlah kerikil yang disiapkan adalah tujuh untuk jumrah Aqabah terhadap 10 Dzulhijjah 1446 H yang bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025. Waktu lempar jumrah akan diumumkan sesudah itu oleh otoritas Arab Saudi dan jemaah haji dilarang melakukannya di luar kala yang udah ditentukan.
Setelah melempar jumrah Aqabah, jemaah haji lakukan tahalul awal. Setelah itu, jemaah boleh bergeser pakaian biasa. Jemaah haji sesudah itu lakukan mabit di Mina sepanjang 7–8 Juni 2025 atau 11–12 Dzulhijjah. Namun bagi jemaah yang ikuti skema tanazul, mereka akan diarahkan menginap di hotel dekat Jamarat.
Lempar Jumrah di Jamarat
Pada kala yang sama, jemaah termasuk melempar tiga jumrah, yakni Ula, Wustho, Aqabah. Ritual dilaksanakan dengan masing-masing melempar tujuh kerikil. Dengan begitu, jemaah perlu menyiapkan setidaknya 49 batu kerikil sepanjang di Muzdalifah untuk yang lakukan nafar awal.
Sementara, jemaah yang lakukan nafar tsani, atau melempar jumrah hingga 13 Dzulhijjah 1446 H, setidaknya menyiapkan 70 batu kerikil. Jemaah nafar awal dijadwalkan kembali ke hotel di Makkah terhadap Minggu, 8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah).
Jemaah sesudah itu akan lakukan thawaf ifadah, sai, dan tahalul tsani terhadap Selasa, 10 Juni 2025. Jika masih ada waktu, jemaah bisa lakukan thawaf ifadah dan thawaf wada didalam hari berbeda. Namun andaikata mempunyai kala yang mepet, disarankan untuk bermaksud lakukan thawaf ifadah dan thawaf wada didalam kala bersamaan.
Selanjutnya, jemaah haji gelombang pertama akan merasa dipulangkan ke Tanah Air berasal dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.