Dapat Satu Juta Nangkap Maling

3 min read

Dapat Satu Juta Nangkap Maling

Dapat
Dapat Satu Juta Nangkap Maling

BreakingNews – Aksi ketua Rukun Warga (RW) di Tambora, Jakarta Barat, ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, demi keamanan berasal dari pelaku kriminal di lingkungannya, dia terhubung sayembara “tangkap maling berhadiah”.

Namanya Hasannudin, Ketua RW 01, Jembatan Besi. Ide sayembara tangkap maling sanggup duit mulai berasal dari Rp250 ribu hingga Rp1 juta muncul bukan tanpa sebab. Dia menceritakan, inspirasi sayembara itu lahir berasal dari keluhan warganya yang kerap kali jadi sasaran empuk maling.

Banyak laporan persoalan pencurian yang dilaporkan kepadanya. Namun di satu sisi, banyak warga yang skeptis memandang Hasanuddin dan pemangku wilayah tidak bekerja betul-betul untuk merawat keamanan lingkungan, lebih-lebih berasal dari persoalan pencurian.

Sebagai kepala lingkungan yang hiraukan bersama warganya, Hasanuddin tidak tinggal diam. Hatinya tergerak untuk memberi tambahan jaminan keamanan kepada warga.

“Satu bulan itu tersedia empat perihal motor. Jadi pusing laporan ke kami kan. Kita berpikir di situ. Selama dua hari membuat konsep, terus komunikasi danramil, camat, lurah, kapolsek, ya bersama kanit. ‘Oke banget nih pak, mainkan saja’, kata mereka gitu,” kata Hasanuddin kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).

Memang, lingkungan daerah tinggal Hasanuddin di Jembatan Besi terbilang wilayah padat penduduk. Warga lebih kurang juga tidak semuanya selalu berhati-hati bersama harta bendanya, supaya memudahkan maling melancarkan aksinya.

“Motor kan berjejer di luar, daerah padat enggak sanggup masukin motor ke rumah yang kelanjutannya taruh motor di luar,” ungkap Hasanuddin.

Sudah berulang kali usaha ditunaikan bersama tokoh masyarakat setempat, camat, kepolisian dan TNI, bagaimana caranya mencari solusi maraknya pencurian.

Hingga akhirnya, inspirasi untuk tangkap maling berhadiah muncul didalam benaknya dan dibawa ke didalam forum. Saking loyal kepada warganya sendiri, Ketua RW ini mau merogoh kantong sendiri tanpa tersedia perlindungan sepeser pun berasal dari pihak lain.

“Kalau di sini saya rembukan, mereka tanya, ‘ini siapa yang bayar?’. Ya saya bilang, ‘saya yang bayar, enggak urunan. Saya yang adain program saya yang bayar’,” tegas Hasanuddin saat itu.

Harga Bervariasi, Mulai berasal dari Rp250 Ribu hingga Rp1 Juta

Gagasan itu kelanjutannya terealisasi terhadap tahun 2021 di mana dia membagikan banner kepada 13 RT di wilayahnya. Di spanduk tersebut tercantum hadiah yang beragam untuk tangkap maling, mulai berasal dari kendaraan bermotor atau mobil, jambret, juga kotak amal. Maling sepeda motor maupun mobil diberi Rp500 ribu kecuali peristiwanya siang hari, dan Rp1 juta kecuali malam hari.

Sementara, untuk pelaku jambret dihargai Rp500 ribu terhadap malam hari, dan Rp250 ribu terhadap siang hari.

Sedangkan maling kotak amal diberi Harga Rp500 ribu terhadap malam hari, dan Rp250 ribu terhadap siang hari.

Tentunya Hasanuddin tidak serta merta memberi tambahan hadiah ke warganya yang sukses menangkap maling begitu saja. Ada syarat spesifik yang perlu dipenuhi.

“Yang saya minta, di situ tersedia korban, tersedia pelaku, tersedia saksi, tersedia barang bukti, empat persyaratan itu perlu dihadirkan. Baru Rp1 juta tanpa negosiasi saya siap bayar,” ucap Hasanuddin.

“Syarat pelaku itu jangan hingga bonyok, jangan main hakim sendiri. Kalau nampol-nampol dikit wajar lah ya, melampiaskan emosi. Intinya, tidak merekomendasikan main hakim sendiri,” ucap Hasanuddin.

Sayembara pun menghasilkan hasil dan terbukti. Pada tahun 2022, salah seorang warganya sukses memergoki maling kotak amal di wilayahnya saat malam hari. Syarat yang dijanjikan di awalnya juga terpenuhi oleh warga yang menangkapnya.

“Saat yang ronda tidak ada, dia beraksi. Keadaan kosong dan dia (maling) ngebobol. Enggak jauh masih tersedia anak muda yang jaga. Sehingga malam itu ketangkap semuanya. Ada barang bukti segala macam lengkap, ya sudah saya bayar cash langsung,” ucap Hasanuddin.

You May Also Like

More From Author