Berhembus Isu Reshuffle Kabinet

4 min read

Berhembus Isu Reshuffle Kabinet

Berhembus
Berhembus Isu Reshuffle Kabinet

BreakingNews – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan dapat melantik sejumlah pejabat sore ini di Istana Negara, Jakarta. Berhembus pula informasi adanya reshuffle Kabinet Merah Putih.

“Hari ini, dapat ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya,” tutur Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada Liputan6.com, Rabu (19/2/2025).

Teddy enggan mengulas lebih jauh tentang kabar reshuffle kabinet. Jika benar terjadi, maka ini menjadi momen pertama kali pergantian jajaran menteri pilihan Prabowo Subianto.

Sinyal reshuffle selanjutnya sempat Prabowo sampaikan pas puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.

Ia mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri.

“Sekarang kita mesti berani, aku ajak semua rekan-rekan aku didalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, aku ajak mereka kita mesti berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas berasal dari penyelewengan dan korupsi,” kata Prabowo.

Prabowo menyatakan dia inginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas berasal dari penyelewengan dan korupsi. Oleh dikarenakan itu, dia memastikan dapat menindak orang yang tidak berkenan mewujudkan perihal itu.

“Itu kemauan kami, kita dapat konsisten dan kita tahu kita tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kita percaya apa yang kita perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak dapat sangsi bertindak,” pungkasnya

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, reshuffle kabinet dapat dilakukan pada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

ASN Ungkap Dugaan Tindakan Sewenang-wenang Mendikti Saintek Satryo: Empat Orang Dipecat Sepihak

Neni Herlina, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) membuka nada tentang ke kehebohan yang terjadi di kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Dikti Saintek).

Menurut dia, pangkal kasus ada di Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diakui bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya.

Bahkan, Neni bersama bersama empat orang ASN terkena sanksi pemecatan secara sepihak. Padahal, menurut Neni, dirinya telah bekerja bersama baik.

“Ada Dirjen, lantas Pak Lukman. Terus Dali. Yang terancam ini ya saya. menjadi empat yang dipecat,” ujar Neni pas berbincang bersama wartawan, Senin (20/1/2025).

Dia bertugas sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Dikti Saintek).

Selama jaman kepimpinan, Satryo Soemantri Brodjonegoro banyak sekali kebijakan-kebijakan yang dinilai terkesan sewenang-wenang, baik itu kepada ASN lain maupun dirinya.

Misalnya, Neni mengingat ulang perihal pas diminta memasang jaringan internet di tempat tinggal dinas, tetapi terkena omelan sang menteri gegara diakui lamban bekerja.

“Jadi suatu pas di tempat tinggal dinas itu pakai internet. Cuma ya, kok aku ke sana-kesana gitu aja? Apa, sangat malam atau apa? Sementara kita kan minta segera, dikarenakan Pak Menteri maunya segera. Kita menghendaki mereka untuk menyegerakan. Jadi selanjutnya sampai malam, tetapi menjadi marah,” cerita Neni.

Neni mengatakan, sang menteri sambil emosi lantas menghubungi atasan langsungnya, yang bernama Angga selaku ketua tim Rumah Tangga. Namun, tak ada jawaban.

Langsung Hubungi Via Pesan WhatsApp

Akhirnya, sang menteri segera menghubungi Neni via pesan WhatsApp. Neni terkejut dikala membaca mengisi pesan yang dikirimkan oleh sang menteri. Betapa tidak, ia dipecat berasal dari ASN.

“‘Saya pecat kamu’ kayak gitu bunyinya,” kata Neni.

Neni memastikan kembali, pemecatan dilakukan via WhatsApp.

“Iya tidak ada surat,” ucap Neni.

Usai membaca pesan itu, Neni pilih untuk bekerja layaknya biasa. Terlebih, atasan juga menyuruh tetap masuk kerja. Neni akui, sejak ada pergantian nomenklatur, tugasnya sedikit berat tetapi ia tetap melaksankan tugas bersama sebaik-baiknya layaknya buat persiapan ruangan, pimpinan dan sebagainya.

Namun, apalah kekuatan Neni tetap mesti saja dipandang jelek oleh sang menteri. Puncaknya, terjadi pada Jumat tempo hari 18 Januari 2025 tiba-tiba dipanggil untuk menghadap sang menteri. Pikirnya dikarenakan sang menteri tetap melihat diririnya berkeliaran di kantor Kementerian Dikti Saintek.

“Bapak Menteri segera undang-undang aku ke lantai 8. Langsung, ya gitulah kejadiannya. Dengan tidak, ya tidak etis ya layaknya itu, membentak saya, menyuruh aku terlihat di hadapan anak-anak magang, di depan staff aku menjadi sesungguhnya telah di luar logika lah,” ujar dia.

“Saya kaget juga beliau singgah tanpa sengaja cuma untuk usir,” timpal Neni lagi.

Isi Spanduk

Lebih lanjut, Neni ikut menjelaskan, mengisi spanduk yang sempat terpasang di depan kawasan gedung.

Adapun bunyinya, ‘Pak Presiden Selamatkan Kami berasal dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar dan Main Pecat’.

Menurut Neni, spanduk dituliskan sesuai fakta. Ada seorang rekannya yang dulu ditampar gegara diakui tak becus dikala bekerja. Orang yang ditampar itu berasal dari merupakan salah satu vendor.

“Vendornya hari ini juga ketakutan tadi,” kata dia.

Neni mengatakan, aksi penamparan itu juga sempat direkam oleh korban. Videonya juga telah tersebar.

“Jadi tolong dilindungi ya (korban penamparan). Karena dia kan dia nggak sanggup menuntut. mesti dilindungi,” tandas Neni.

Sebelumnya, sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada Senin (20/1/2025).

Mereka menilai tindakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atau Mendikti Saintek Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dinilai sewenang-wenang didalam bekerja.

You May Also Like

More From Author