Peringatan 1 Muharam Bukan Melestarikan Bid’ah

BreakingNews – Bulan Muharam, sebagai bulan pertama didalam kalender Hijriah, memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Menurut Menag Nasaruddin, perayaan 1 Muharram bukanlah bid’ah, melainkan sebuah moment mutlak untuk penajaman hati nurani.
“Memperingati 1 Muharam ini bukan melestarikan bid’ah. Justru terkecuali sadar rancangan ekoteologi, sukar untuk musyrik. Pesan berasal dari ekoteologi sejatinya serasi bersama pesan 1 Muharam, dikarenakan di saat itu, kita dilarang berperang, dilarang membuat konflik, dan diminta untuk melaksanakan introspeksi,” ungkapnya dikutip berasal dari Kemenag.go.id, Kamis (26/6/2025).
Menurut Menag Nasaruddin, rutinitas peringatan 1 Muharram ini merupakan apresiasi pada waktu. Menurutnya tiap tiap saat dan tempat memiliki kesakralannya sendiri.
“Tidak semua tempat dan saat sama. Contohnya, solat di depan Ka’bah miliki nilai seratus ribu kali lipat. Shalat di Masjid Nabawi miliki nilai dua puluh ribu kali lipat,” ucapnya.
Bentuk Kekuatan Simbolik
Menag utamakan pentingnya berkumpul dan merenung sebagai wujud kemampuan simbolik didalam mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Momen peringatan 1 Muharram ini adalah sarana penajaman hati nurani. Akal kita mungkin sudah tajam, namun belum tentu batin kita. Maka kita berkumpul di sini, duduk di lantai, tanpa kursi, sebagai wujud kemampuan simbolik. Ini mutlak sebagai shock therapy untuk menghidupkan kesadaran jiwa,” tegas Menag Nasaruddin.
Pentingnya Ekoteologi didalam Perayaan Muharam
Menag Nasaruddin melanjutkan bahwa ekoteologi mengajarkan kita untuk mencintai ciptaan sebagai anggota berasal dari diri sendiri. “Orang yang menyatu bersama alam tidak cuma mencintai bunga yang mekar, namun terhitung bunga yang layu dan gugur. Karena didalam pandangan ekoteologi, semua fase kehidupan memiliki makna dan layak dicintai,” jelasnya.
Dengan semangat ekoteologis, umat Islam diajak untuk memperlakukan alam bersama kasih dan hormat. Ini menjadi penting, khususnya di sedang tantangan lingkungan yang dihadapi saat ini. Menag berharap, melalui perayaan Muharram, umat bisa lebih sadar tanggung jawab mereka pada alam.